Jumat, 30 Desember 2011

Pelajaran Sosiologi, Pelajaran Yang Menyenangkan: Penerapan Psikologi Pendidikan Pada Pelajaran Sosiologi


Pelajaran sosiologi merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah menengah atas (SMA dan sederajat). Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya gejala ekonomi dengan agama, hukum dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan ;politik dan lain sebagainya. Sosiologi juga dapat dikatakan ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam masyarakat atau kelompok. Menusia merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompok dalam masyrakat, akan menyenangkan dan menarik sekali ketika kita mempelajari diri kita sendiri dalam berinteraksi didalam masyarakat. Pelajari sosiologi mengkaji berbagai macam gejala sosial, struktur kemsyarakatan maupun proses berlangsungnya kehidupan bermasyarakat. Psikologi pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari penerapan teori- teori psikologi dalam proses pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam proses pembelajaran. Didalalmya terkait berbagai tingkahlaku yang perlu dimunculkan ketika guru mengajar dan bagaimana siswa belajar. Pelajaran sosiologi akan dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan ketika materi pelajaran diajarkan dengan cara yang menyenang. Pelajaran yang pada hakikatnya sangat menarik untuk dipelajari dan diikiuti penyampaian materi yang menarik akan membuat peserta didik senang dan termotivasi untuk belajar lebih giat. Perasaan senang atau tidaknya peserta didik pada suatu mata pelajaran juga ikut menentukan keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itu perlu dipahami bagaimana cara dan proses suatu pelajaran dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik terkait dengan penerapan psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran .
Telah disamapaikan di awal bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara berbagai gejala sosial. Masyarakat merupakan objek utama kajian sosiologi yang mana melihat sudut hubungan antara manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Pelajaran sosiologi diajarkan pada tingkat sekolah menengah atas. Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, yang pada penjurusan di SMA masuk pada progran jurusan IPS. Sosiologi merupakan ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain. banyak hal penting yang kita ketahui dari peralajaran sosiologi, mulai dari interaksi, nilai, norma, perubahan sosial, modernisasi sampai globalisasi. Peserta didik akan mudah dalam mengambil contoh dari setiap materi yang diajarkan dan bagaimana mengaplikasikan pelajaran sosiologi secara nyata yaitu saat peserta didik hidup dan menjalin hubungan sosial dalam masyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu yang menyenagngkan karena jika dilihat dari obyeknya saja adalah masyarakat, yang berarti kita juga memepelajari diri kita sendiri didalam hidup bermasyarakat. Dengan mempelajari sosiologi kita akan tahu berbagai gejala sosial beserta proses terjadinya. Kita juga bisa mengerti berbagai kelompok sosial beserta klasifikasinya, serta tahu bagaimana tumbuh kembangnya suatu nilai menjadi norma dan bagaimana norma tadi menjadi sebuah pranata yang diciptakan untuk mengatur dan mengurangi berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan pokok manusia dalam masyarakat. Sosiologi tidak hanya mengkaji masyarakat pada lingkup desa yang kental akan nilai kekeluargaan, namun juga perkotaan dengan berbagai gejala sosial yang muncul didalamnya. Berbagai penyimpangan sosial juga dibahas dalam pelajaran sosiologi yang akan sangat menarik untuk ditelaah lebih jauh.
Berbagai hal diatas merupakan sisi menarik dari pelajaran sosiologi yang mana menjadi salah satu alasan sosiologi menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Sosiologi yang berisikan materi dan hafalan yang banyak bisa menjadi hal yang membosankan atau malah menyenangkan tergantung dari proses penyampaian materi yang dilakukan oleh pendidik pada saat proses pembelajaran. Bahkan dalam lapangan terdapat peserta didik yang menyenangi pelajaran sosiologi karena materi pelajaran yang tidak asing lagi bagi dirinya dan dikatakan bahwa sosiologi menjadi pelajaran penyegaran atau refreshing setelah penat mempelajari ilmu eksact seperti matematika, fisika, dll.
Variasi methode pembelajaaran oleh seoarang pendidik akan sangat menentukan sikap senang atau tidaknya peserta didik pada suatu mata pelajaran. Sosiologi dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan bila didukung dengan cara penyampaian materi dan sikap pendidik dalam proses pembelajaran dan terkait dengan penerapan psikologi pendidikan pada pelajaran sosiologi yang mana didalamnya dibahas mengenai tingkah laku yang perlu dimunculkan dalam proses pembelajaran. masalah belajar, masalah pembelajaran, bagaimana seorang guru menyikapi perbedaan individu pesertya didik, pengukuran dan penilaian terhadap hasil dan proses belajar pesrta didik, pemahaman guru terhadap bakat dan minat siswa merupakan beberapa kajian psikologi pendidikan yang dapat diterapkan pada pelajaran sosiologi yang memberikan pengaruh pada keberhasilan guru dalam mendidik dan pesrta didik dalam belajar sosiologi.
Psikologi pendidikan pada dasarnya mempelajari tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik adalah manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Maka disini objek yang dibahas dalam psikoloi pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru yang yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehinngga dapat dikatakan bahwa objek utama psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran.
Terkait dengan penerapan psikologi pendidikan pada mata pelajaran sosiologi yaitu mengenai bagaimana guru memahami perbedaan individu peserta didik, teori belajar apa yang tepat untuk belajar sosiologi, dan berbagai metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran pelajaran sosiologi. Dengan penerapan psikologi pendidikan pada pelajaran sosiologi diharapka dapat membantu keberhasilan proses pembelajaran dan dapat menjadikan sosiologi sebagai pelajaran yang menyenangkan.
Perbedaan indiviual sebagaimana telah diuraikan diatas membawa implikasi terhadap cara guru mengelola proses pembelajaran sosiologi. Setiap peserta didik memiliki perbedaan perbedaan yang diantaranya yaitu perbedaan kepribadian, kemampuan, maupun gaya belajar. Tidak mudah bagi guru untuk memperhatikan perbedaan individual pada diri siswa serta menindak lanjuti dengan pembelajaran yang bersifat pribadi, namun guru harus berusaha memperhatikan perbedaan individual ini dalam proses pembelajaran. Salah satu karakteristik penting dari pembelajaran yang efektif yaitu ketika pembelajaran tersebut mampu merespon kebutuhan individual siswa secara umum. Banyaknya perbedaan dalam diri siswa dan tuntutan guru untuk mengjar dalam waktu yang sama, merupakan suatu kendala yang dapat diatasi dengan membuat variasi metode maupun media pembelajaran. Dalam sosiologi guru dapat menggunakan diskusi bersama untuk merangsang keaktifan semua siswa dalam proses pembelajaran. Dalam menyampaikan materi pelajaran melalui ceramah guru tidak berpusat pada satu atau dua murid yang dianggap pandai, namun guru harus dapat meranglkul seluruh siswa dalam proses pembelajaran dan bahkan memberi perhatian khusus pada siswa yangh dianggap kurang dengan memberikan rangsangan yaitu berupa pendapat- pendapat dari siswa akan suatu kasus yang diangkat dalam pembelajaran. Guru harus memberi kesempatan bagi siswa untuk memilih bagaimana menerima pelajaran dan bagaimana menunjukkan pengetahuannya. Dalam pemberian tugas, guru memberikan pilihan jenis tugas, jadi siswa dapat mengerjakan tugas sesuai degan keinginan dan kemampuan masing- masing.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar menjadi salah satu bagian penting dalam proses pendidikan karena dengan belajar, peserta didik dapat menyerap atas apa yang diberikan saat proses pembelajaran yang diikuti perubahan yang lebih baik pada diri peserta didik. Dari berbagai teori belajar yang berkembang, teori belajar kognitif kontruktivistik merupakan yang paling cocok untuk belajar sosiologi karena ,Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah : menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir sendiri untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi. Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari. Jadi dalam baelajar sosiologi siswa dituntut aktif dalam memecahkan persoalan atau permasalahan yang diangkat guru dalam pembelajaran. Diskudi kelompok menjadi salah satu cara belajar agar siswa mampu mengkontruksi sendiri pengetahuannya dan pemahamannya dalam belajar sosiologi dengan arahan dan bimbingan guru pengampu.
Pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan belajar. Pembelajaran mengambil peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan karena berhubungan bagaimana cara dan proses transfer nilai dari pendidik ke psesrta didik. Terdapat berbagai metode pembelajaran yang cocok digunakan untuk pelajaran sosiologi. Metode tanya jawab memungkinkan siswa untuk termotivasi belajar karena siswa harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa akan mampu mengamati, mengintepretasikan, menyimpulkan, dan menerapkan apa yang didapat selama proses pembelajaran. Metode karya wisata sesekali diperlukan untuk pembelajaran sosiologi, karena dengan metode ini siswa dapat melihat langsung objek yang diamati yaitu pengamatan pada gejala sosial pada masyarakat. Metode diskusi juga efektif untuk pembelajaran sosiologi karena siswa disini diberikan suatu masalah dan diminta untuk menyelesaikan masalah secara kelompok. Jadi siswa akan aktif untuk menyampaikan pendapat saat berdiskusi, dengan bimbingan guru diskusi akan menarik jika melibatkan masalah- masalah sosial yang baru muncul dalam masyarakat(update), siswa akan lebih antusias dan tertarik untuk mengikuti diskusi dengan baik. Guru tidak hanya terpaku pada salah satu metode pembelajaran diatas namun guru harus mampu mengkombinasi dan dengan selang seling memggunakan metode pembelajaran diatas agar siswa tidak jenuh dan bosan dalam belajar sosiologi.
  1. KESIMPULAN
Sosiologi menjadi pelajaran yang menyenagngkan karena jika dilihat dari obyeknya saja adalah masyarakat, yang berarti kita juga memepelajari diri kita sendiri didalam hidup bermasyarakat. Siswa senang belajar sosiologi karena bahasan dalam sosiologi tidak asing lagi bagi siswa karena terdapat dalam masyarakat yang menjadi objek utama kajian sosiologi. Variasi methode pembelajaaran oleh seoarang pendidik akan sangat menentukan sikap senang atau tidaknya peserta didik pada suatu mata pelajaran. Sosiologi dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan bila didukung dengan cara penyampaian materi dan sikap pendidik dalam proses pembelajaran dan terkait dengan penerapan psikologi pendidikan pada pelajaran sosiologi yang mana didalamnya dibahas mengenai tingkah laku yang perlu dimunculkan dalam proses pembelajaran. Masalah belajar dan pembelajaran menjadi pokok bahasan dalam psikologi pendidikan. Pemahaman pendidik menyikapi perbedaan yang ada pada masing- masing peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi hal yang penting dan dasar untuk tercapainta suatu proses pembelajaran yang efektif. Teori belajar kognitif kontuksivitis cocok untuk pelajaran sosiologi karena Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah : menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir sendiri untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi. Guru harus mampu mengkombinasikan berbagai methode pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam belajar sosiologi. Hal diatas merupakan penerapan bahasan psikologi pendidikan dalam pelajaran sosiologi, yang pada akhirnya mampu membuat sosiologi menjadi pelajaran yang semakin disenangi oleh siswa sehinnga tuhjuan dari pendidikan itu sendiri dapat tercapai dengan optimal.

  1. DAFTAR PUSTAKA
-Soekanto, soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.RAJAGRAFINDO PERSADA
-Sugihartono, dkk. 2010. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY press

3 komentar:

Posting Komentar